Bongpay Cina Tulisan Mandarin - Yang Cocok Dijadikan Makam Keturunan Tionghoa
BONGPAY CINA TULISAN MANDARIN - YANG COCOK DIJADIKAN MAKAM KETURUNAN TIONGHOA
Hari Rabu menjadi hari yang khusus bagi dua anak muda ini. Mereka bernama Pippo Agosto, seorang pengajar les berbagai mata pelajaran sekolah dan Bram Luska, pemilik kedai masakan Italia di Semarang, iL Pastificio. KENDATI tak memiliki latar belakang pendidikan ilmu sejarah, tetapi aktivitas keduanya sangat lekat dengan aktivitas masa lalu. Hampir setiap hari akun media sosial milik mereka dipenuhi dengan unggahan informasi tentang jejak sejarah. Bahkan, mulai Agustus 2020 hingga saat ini, keduanya secara rutin setiap Rabu blusukan di wilayah Semarang untuk menelisik, menelusuri, menguak informasi tentang keberadaan batu nisan etnis Tionghoa yang kerap disebut dengan bongpay. Saat ditemukan, bongpay tersebut berada di samping rumah warga Jalan Wonosari III, Randusari, Semarang Selatan, atau biasa dikenal dengan wilayah Gunung Brintik. Bongpay tersebut selama ini dijadikan alas pot plastik tanaman oleh warga. Bram dan Pippo menjadi inisiator pemindahan bongpay ke gedung Rasa Dharma atau Boen Hian Tong, Jl.Kanigoro No.40 A , Campurjanggrang ,Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur 66272. lebih lengkapnya didepan balai desa Campurdarat Tulungagung.
Bongpay Granit Cina |
Bongpay Granit Cina |
Pemindahan, dipimpin oleh Ketua Boen Hian Tong, Harjanto Halim. ”Kami hanya ingin mencari puzzle yang hilang,” kata Bram saat ditanya alasan dari aktivitasnya tersebut. Bekal penelusuran, kata Bram, adalah rasa ingin tahu, peta kuno, dan berbagai sumber informasi yang didapatnya dari buku hingga penuturan masyarakat. Maka mereka menemukan kecocokan informasi yang dimiliki dan pertemuan dengan bongpay, membangkitkan semangat mereka untuk terus melakukan penelusuran. ”Mulai pagi kami berangkat, hingga tengah hari. Informasi yang kami bawa termasuk data yang kosong, keadaan Semarang dengan peta yang kami bawa sudah berubah drastis,” ucapnya. Selama pencarian, tidak jarang mereka dicurigai masyarakat. Pasalnya, penelusuran dilakukan dengan menaiki kendaraan dengan pelan, menoleh ke kanan dan kiri. ”Sering kami ditegur. Kami jelaskan kalau sedang mencari bongpay. Dari teguran itu, biasanya kami mendapatkan informasi tambahan, yang berujung penemuan bongpay yang kami cari,” ungkapnya. Pippo bertugas menerjemahkan tulisan dengan aksara Hanzi. Aktivitas menelusuri bongpay, membuatnya berkeinginan belajar huruf Mandarin. ”Saya belajar secara autodidak.
Bertahap belajar untuk menerjemahkan tulisan di bongpay,'' tutur Pippo. Pria yang menempuh pendidikan sarjana di bidang Biologi tersebut menjelaskan lebih lanjut, dari penelusuruan puluhan bongpay yang sudah mereka lakukan, pemukiman pertama etnis Tionghoa berada di Semarang bagian barat. Hal itu ditemukannya bongpay yang berumur lebih tua dibanding dengan bongpay di wilayah Semarang bagian tengah dan timur. Kemudian, bongpay tidak ditemukan di area Semarang bagian atas. Menurut perkiraannya, hal itu lantaran secara fengsui bongpay harus menghadap laut atau sungai, dengan posisi membelakangi bukit. ”Etnis Tionghoa memiliki sejarah yang panjang di Semarang. Orang tahunya lebih banyak soal Oei Tiong Ham (orang terkaya di Hindia Belanda dan timur jauh pada awal abad ke-20). Kami ingin membagi informasi lebih banyak,'' paparnya. Bram dan Pippo, awalnya tidak pernah bertemu. Meskipun di facebook sering berbalas komentar atas informasi. Mereka dipertemukan saat sama-sama mengunjungi mausoleum milik salah satu tokoh masyarakat Tionghoa di awal abad 20, Thio Sing Liong yang berada di Jalan Sriwijaya.
Model dari nisan ini sangat beragam sehingga konsumen bisa memilih model yang diinginkan, misalnya model nisan peluncur marmer, nisan patok kembang, dan lain-lain. Model nisan ini cocok digunakan di hampir semua model makam, utamanya di kijing makam jogja. Bahan yang digunakan untuk membuat nisan ini yaitu bahan marmer. Kemudian untuk ukurannya yaitu ada ukuran standart dan juga ukuran custom. Pada nisan nisan ini terkadang dibuat tulisan kaligrafi dengan cara dipahat sehingga tulisannya tidak akan hilang. Kemudian setelah itu akan dicat menggunakan warna gold ataupun hitam, untuk warna ini nanti biasanya menyesuaikan keinginan konsumen. Model nisan seperti ini kerap dicari oleh masyarakat karena memang bentuknya yang beragam dan ocok digunakan disemua jenis makam. Harganya juga cukup beragam, tergantung dengan ukuran dan bahan yang digunakan. Untuk pembuatan nisan ini membutuhkan waktu 1-2 minggu dan dilakukan oleh pengrajin yang sudah ahli dibidangnya. Model kijing makam sederhana ini sangat cocok digunakan pada jenis makam islam, entah itu yang menggunakan kijing atau tidak.
Namun ada beberapa jenis kijing makam yang paling dicari oleh konsumen. Jika konsumen masih bingung ingin menggunakan model makam yang seperti apa, kami pihak Bintang Antik Sejahtera juga memberikan referensi kepada konsumen untuk memudahkan memilih bentuk kijing yang diinginkan. Kijing makam sederhana jenis bokoran tunggal ini terbuat dari bahan marmer, onyx, batu kali, impala dan granit blacknero, tergantung keinginan pemesan ingin menggunakan bahan apa. Untuk ukuran makam bisa ukuran standart ataupun custom dari pihak pemesan. Untuk ukuran standard biasanya dengan panjang 160cm, lebar 60cm dan tinggi 70cm dan ukuran custom ada berbagai jenis ukuran tergantung keinginan pemesan. Untuk ukuran custom biasanya konsumen menginginkan ukuran yang lebih besar ataupun tambahan nisan dan juga vas bunga. Harga kijing makam keramik yang ditawarkan juga beragam, tergantung bahan yang digunakan, ukuran yang diminta dan tambahan yang diinginkan. Meskipun kijing makam bokoran tunggal ini kijing makam sederhana tetapi kijing ini merupakan kijing yang unik dan cukup sulit dibuat karena badan makam dari kijing ini tidak langsung ke pondasi melainkan membentuk suatu pola lagi yang kemudian baru ke pondasi makam. Untuk nisan yang digunakan tergantung keinginan konsumen, namun umumnya menggunakan nisan patok.
Masyarakat tidak perlu khawatir ingin membeli nisan dimana dan dengan model seperti apa karena di UD. Bintang Antik Sejahtera menjual berbagai macam jenis nisan dan menggunakan berbagai macam bahan. Konsumen hanya perlu menghubungi admin ingin menggunakan bahan apa dan model seperti apa. Jika masih bingung nanti pihak Bintang Antik Sejahtera juga bisa memberikan rekomendasi kepada konsumen mengenai jenis nisan. Untuk masyarakat yang membutuhkan nisan secara mendadak juga bisa datang langsung di Bintang Antik Sejahtera karena disini juga menyediakan nisan ready stock. Yang pertama ada nisan marmer granit kotak dimana nisan ini cocok digunakan di hampir semua model kijing makam kristen dan juga islam. Bahan yang digunakan yaitu marmer, impala, onyx, batu kali dan granit blacknero. Tulisan pada nisan ini tidak akan hilang karena dipahat manual oleh pengrajin dan dicat menggunakan warna yang sesuai dengan keinginan konsumen. Namun untuk warna ini nanti, kami akan merekomendasikan warna apa yang cocok digunakan di nisan karena tidak semua warna cocok diaplikasikan di nisan.
Jenis kijing ini tidak jauh berbeda dengan kijing makam mataram tunggal, bedanya yaitu pada bagian pondasi dimana pada makam mataram tumpuk jumlah pondasinya ada 2. Untuk harganya memang relatif lebih mahal dan proses pembuatannya berbeda dengan mataram tunggal. Pada jenis kijing ini membutuhkan waktu pengerjaan yang sedikit lebih lama dibandingkan mataram tumpuk. Nisan yang kerap dipakai pada jenis kijing makam mataram tumpuk yaitu nisan patok, namun ada juga yang menginginkan jenis nisan lain ataupun custom nisan. Untuk ukuran makam ini juga ada ukuran standart dan ukuran custom. Untuk ukuran standart yaitu 160cm x 60 cm sedangkan ukuran custom biasanya 180cmx60cm dengan nisan patok kembangan ataupun design sesuai keinginan konsumen. Untuk waktu pembuatannya juga kurang lebih 2 minggu dan dibuat oleh pengrajin profesional, namun juga tergantung dengan kerumitan barang. Selanjutnya ada kijing makam trap 2 pahlawan yang berbahan marmer, impala dan granit blacknero. Untuk ukuran makam trap 2 pahlawan umumnya standar dengan nisan buku marmer.