Jasa Pembuatan Prasasti Marmer, Grafir Papan Nama Prasasti
Jasa Pembuatan Prasasti Marmer, Grafir Papan Nama Prasasti
Jasa Pembuatan Prasasti Marmer - Pengrajin Marmer Tulungagung yang melayani semuanya beragam kerajinan-kerajinan marmer, granit serta onix. Mirip contoh prasasti marmer pengertian prasasti tersebut yaitu dokumen yang ada pada tulisan bahan yang keras serta awet maupun dapat disebut tahan lama. Umumnya prasasti dimanfaatkan untuk peresmian gedung, sekolah, perkantoran ataupun masjid-masjid yang menginginkan diresmikan keberadaanya prasasti dengan beragam style ada pula yang diberi nama papan nama yang miliki ukuran besar yang dapat di gunakan. Nah karenanya kami sebgaai pengrajin marmer berinisiatif buat prasasti mengguankan bahan granit serta marmmer. Grafir Papan Nama Prasasti - Namun kesempatan ini kami juga akan mengulas perihal pembuatan prasasti bahan granit. Prasasti granit ini umumnya di gunakann untuk prasasti pembangunan, prasasti pos kampling, Prasasti PNPM, Prasasti papan nama, prasasti project pemerintah serta swasta dan lain-lain. Sebenarnay pembuatan prasasti bergantung keperluan customer. Yang saya katakan diatas ialah contoh-contoh prasasti marmer, Bahan batu prasasti yang kami bikin yakini mengguanakn bahan granit blacknero ada pula prasasti yang memakai bahan marmer yakni abhan marmer kawi agung yang telah terjamin mutunya. Terlebih di kota Tulungagung ialah tempat produksi batu marmer serta granit.
Jasa Pembuatan Prasasti Marmer |
Jasa Pembuatan Prasasti Marmer Termurah di Kelasnya
Daftar Harga Prasasti - Dan sekarang ini untuk system penulisan lettering pada batu kami memakai pekerja tenaga pakar yang telah memiliki pengalaman dikarenakan telah beberapa puluh th. Sejujurnya tehnik lettering dapat mengguankan tehnik leser yang lebih, sudah daripada mengguanakn tehnik manual, tapi pengrajin akmi lebih pilih lewat cara tehnik pahat dikarenakan dari sisi hasil maksimaal memakai lettering pahat. Untuk ukuran prasasti banyak beragam ukuran standard yakini 30x40cm, 40x60cm, 60x90cm. Kami senantiasa memberi kualitas serta kwatintas barang, pengrajin yang memiliki pengalaman sabar berinovatif tentunya membawa hasil kerajinan yang maksimum. Untuk style lainnya juga akan kami bautkan sesuai sama apa yang diinginkan anda, atauy style design dikarenakan kami spesialis pembuatan prasasti. Pengiriman kami ke semua Indonesia dengan ekpedisi terpecaya serta untuk pemasangan berbentuk nameboard untuk pemasangan di sekolahan kami ada tukang kami yang dapat memasangkan.
Papan Nama Prasasti Marmer dan Granit
Bahan galian merupakan salah satu sumber daya alam yang cukup besar peranan nya terhadap kelangsungan pembangunan, sehingga pemanfaatan nya perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin. Saat ini salah satu komoditi dari proses olahan bahan galian yang telah dikembangkan di Kabupaten Tulungagung adalah marmer. Marmer merupakan salah satu komoditi yang mempunyai peluang pasar yang cukup banyak baik di dalam maupun di luar negeri karena marmer bisa digunakan untuk ubin, hiasan-hiasan serta limbah nya bisa digunakan untuk dolosit. Dalam kondisi lingkungan usaha di Indonesia yang memburuk akibat krisis ekonomi, terdapat beberapa komoditas yang masih dapat bertahan di pasar global, salah satunya adalah marmer. Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat menunjang untuk pengembangan industri marmer, baik dari segi kualitas batuan maupun jumlah cadangan yang dapat dimanfaatkan sampai ratusan tahun. UD. Bintang Antik Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri pengolahan batu marmer, pengolahan dolosit dan kalsium. UD. Bintang Antik Sejahtera terletak di Campurdarat Tulungagung. Untuk mencukupi kebutuhan bahan baku, perusahaan ini mempunyai Tambang marmer sendiri yang terletak di Besole juga. Dalam kegiatan penambangannya, UD. Bintang Antik Sejahtera menggunakan excavator dan hydraulic rock breaker. Untuk meningkatkan upaya pengendalian dampak terhadap lingkungan dan upaya pengelolaan lingkungan, perlu dilakukan langkah terobosan yang tepat guna meminimalisasi limbah bubuk marmer yang dibuang ke lingkungan. Langkah terobosan ini salah satunya adalah memanfaatkan limbah bubuk marmer sebagai bahan baku pembuatan dolosit. Sedangkan bebatuan kecil yang tidak bisa digunakan untuk ubin marmer bisa digunakan untuk kalsium.
Brandes membacanya 8 (5) 7 Saka (Brandes, 1913 : 84). Dikemudian hari bacaan itu diragukan ketepatannya oleh L.C. Damais, dan menurut penelitiannya, angka tersebut haruslah dibaea 859 Saka. Perbedaan hasil bacaan angka satuan oleh keduanya, antara lain disebabkan hasil cetakan (abklatsch) yang tidak jelas, demikian pula hasil foto yang dibuat Van Kinsbergen dengan nomor 212, 212 a-e, tampak kabur. Apalagi angka Jawakuno untuk 7 dan 9 sering ditulis hampir sama bentuknya. Untunglah unsur penanggalan tahunnya selain ditulis dengan angka, juga digubah dengan eandrasengkala (Chronogram) yaitu gambar naga, yang bernilai 8, Cakra dengan satu tangan. 5, dan gambar siput (Sangka) mengandung nilai 9. Angka 9 itu juga dilambangkan dengan gambar dewa Kuwera. Walaupun unsur penanggalannya sudah aus, ada unsur lain yang dapat membantu pemecahannya, karena prasasti itu memuat nama raja yang mengeluarkannya, yaitu mpu Sindok. Sebagaimana prasasti Sindok di daerah Nganjuk yang lain, maklumatnya ditulis pada bagian muka dan belakang prasasti.
Grafir Papan Nama untuk Prasasti Terbaik
Karena selama ditempat aslinya kurang terpelihara, maka sebagian tulisan prasasti mengalami kerusakan termasuk tulisan angka tahun prasasti ABKLATSCH yang dibuat untuk memudahkan pembacaan prasasti juga kurang memberikan hasil yang memuaskan. Transkripsi (alih abjad) prasasti Anjuk Ladang dibuat oleh J.L.A. Brandes (tahun 1887 ?) dan dimuat dalam buku Oud Javansche Oorkonden (Kumpulan prasasti berbahasa Jawa Kuno) yang diterbitkan oleh N.J. Krom pada Tahun 1913. Sedangkan transliterasi (alih bahasa, terjemahan) secara lengkap sampai sekarang belum pernah dilakukan. Para ahli yang meneliti prasasti Anjuk Ladang umumnya hanya membahas bagian-bagian tertentu, atau membicarakan garis besar isinya saja. Prasasti ini memuat tulisan pada bagian depan (Recto) sebanyak 49 baris dan bagian belakang (Verso) sebanyak 14 baris. Walaupun keadaan (tulisan) prasasti Anjuk Ladang sebagian rusak, tetapi dengan membandingkan prasasti tersebut dengan prasasti-prasasti Sri Maharaja mpu Sindok yang lain (jumlahnya kurang lebih tiga puluh buah), prasasti Anjuk Ladang dapat direkonstruksi dan sebagian besar isinya dapat diketahui. 1) Kalendriks, unsur penanggalan.
Papan Nama Prasasti |
Prasasti Anjuk Ladang berbentuk batu (Linggo Pala), sebenarnya bernama Prasasti candi Lor. Diberi nama demikian karena Prasasti tersebut diketemukan disebuah Situs bernama Candi Lor, terletak didesa Candirejo kurang lebih empat kilometer disebelah selatan kota Nganjuk, tetapi sebelah barat jalan raya yang menghubungkan Nganjuk - Kediri. Nama prasasti Anjuk Ladang dipakai karena dalam prasasti itu disebut toponimi (nama tempat) Anjuk Ladang yang dianggap sebagai asal-usul nama Nganjuk sekarang. Laporan pertama tentang reruntuhan Candi Lor yang oleh masyarakat setempat disebut dengan nama Candi - Batu (Karena dibuat dari bahan batu-bata) dilakukan pada masa kekuasaan Letnan Gubernur Thomas Stanford Rattles (berkuasa pada tahun 181′ 1816 M). Untuk kepentingan penyelamatan dan penelitian prasasti Anjuk ladang kemudian dipindahkan tempatnya kehalaman kediaman Residen Kediri. Karena dianggap mempunyai nilai yang sangat penting akhirnya prasasti ini diangkat dan disimpan di Museum Pusat Jakarta, sebagai koleksi benda purbakala dan diberi kode D. 59. Guritan aksara yang dipergunakan pada prasasti Anjuk Ladang adalah abjad Jawa Kuno dan mempergunakan bahasa Jawa Juno Pula.
Jasa Pembuatan Papan Nama Prasasti Batu Alam
Memang gelar Pu Sindok sebagai kepala negara dan kepala wilayah ditulis dengan berbagai sebutan yang tidak sama, sehingga menimbulkan kesan tidak konsisten. Ada kalanya ia disebutkan bersama dengan permaisurinya seperti dalam prasasti Cunggrang II tahun 851 Saka, Prasasti Geweg dari daerah Jombang, tahun 855 Saka, walaupun angka tahunnya mungkin sekali sepuluh tahun lebih tua dari angka tahun yang tertulis di piagamnya. L.C.Damais, 1952 : 58 - 59). Sebagaian besar prasasti yang dikeluarkannya, mencantumkan gelar jabatan rakai Halu, rakai Hino bahkan rakriyan Mapatih, disamping gelar Sri Maharaja, atau Paduka Sri Maharaja. 2. Unsur penanggalan yang berkaitan dengan prasasti Anjuk Ladang, memang terdapat dua versi yang berbeda, khususnya tentang angka tahun. Dr. Brandes membacanya 857 Saka, Suklapaksa atau paro terang. Brandes, 1913 : 84). Hasil bacaannya itu kemudian dikoreksi oleh L.C. Damais, bahwa prasasti Anjuk Ladang dikeluarkan pada tahun 859 Saka bertepatan dengan Krsnapaksa. Ia juga berhasil menemukan unsur hari pekan (wara) yaitu (HA) riyang, dalam konteks tanggal 12 bulan Caitra.
Peristiwa itu dapat menjelaskan dua soal yang sebelumnya tidak mendapat penyelesaian yang memuaskan. Yang pertama mengenai kedudukan Pu Sindok yang oleh penyelidik lebih dulu dianggap sebagai teka teki. Maklumlah karena nama Sindok sudah kita temui dalam beberapa prasasti sebelumnya pemerintahannya sebagai seorang pegawai tinggi (Rakai Halu dan Rakai Hino), tetapi tidak lazim di Jawa bahwa seorang prabu digantikan oleh menterinya. Akan tetapi pergantian luar biasa memang mungkin dalam keadaan luar biasa. “Soal yang lain yang sekarang dapat dimengerti, ialah sebab perpindahan kraton ke Jawa Timur … Sekarang ternyata bahwa pemindahan itu dapat kita fahami sepenuhnya. Dalam taraf pertama raja-raja Mataram lama seperti Balitung sampai dengan Wawa, lebih mementingkan Jawa Timur daripada Jawa Tengah. Karena keinsyafan akan pentingnya perniagaan antar pulau. Dalam taraf yang kedua pemimpin pemimpin Jawa menghadapi serangan oleh Sriwijaya, dan memutuskan hanya akan membela bagian kerajaan yang dipentingkan itu. Lembah rendah sungai barat dari itu termasuk Jawa Tengah dibiarkan saja”.