Pengrajin Bongpay Tulungagung | Batu Alam Tulungagung Kwalitas Super

 Pengrajin Bongpay Tulungagung | Batu Alam Tulungagung Kwalitas Super

Pengrajin Bongpay Tulungagung merupakan pusat pembuatan bongpay bahan granit yang berada di Tulungagung, selain bongpay kami juga melayani grafir prasasti, papan nama, prasasti nisan makam, prasasti kantor dll.Dan untuk kali ini adalah tentang bongpay granit, salah satu pesanan customer kami yang berada di Flores.Kita sendiri melayani pemesanan kerajinan batu alam dengan pengiriman ke seluruh indonesia. Model Bongpay Tionghoa - Bongpay merupakan sebuah makam kuburan tradisional bagi orang tiongha, namun juga mempunyai fungsi dan dapat dijadikan sebagai Model Bongpay Kristen seperti halnya contoh gambar di bawah ini.Bongpay granit ini dikerjakan oleh pengrajin kami asli Tulungagung, pembuatan bongpay kristen ini dilakukan dengan cara dipahat menggunakan mesin tradisonal karena memang pembuatan bongpay yang satu ini membutuhkan waktu kuran lebih 3 minggu.Untuk bentuk, desain dan gambar anda juga bisa request dengan permintaan sesuai keinginan anda, seperti halnya pesanan bongpay yang satu ini.Customer bisa memilih gambar yang disukai dengan contohnya bongpay ini samping kiri nya menggunakan gambar malaikat dengan warna tinta putih.Tulisan nya sendiri menggunakan tinta merah dan tinta emas, artinya tinta warna kuning melambangkan yang sudah meninggal untuk warna tinta merah untuk orang yang masih hidup.Jika and ingin emmilih model lainya juga bisa , kami akan mengerjakan memaksimalkan dengan pengerjaan dengan bagus. Jl. Kanigoro Gg 4 No. 35, Blumbang, Ds. Campurdarat, Kec.


Penempatan bisa disebelah timur atau barat. Nah, sisa lahan makam aset Pemkot itu yang akan dimanfaatkan sebagai fasilitas umum. Mulai taman hingga Rusunawa untuk masyarakat yang saat ini tinggal di lokasi makam. Artinya, penataan makam Bong Cino tersebut juga untuk kesejahteraan masyarakat khususnya yang ada di sana. ‘’Misal ada 60 makam yang diserahkan penataannya kepada Pemkot, maka hanya butuh sekitar ratusan meter persegi untuk makam. Padahal luasan totalnya ada kalau 4.000 meter. Sisanya bisa dimanfaatkan fasum untuk orang banyak,’’ terang wali kota sembari menyebut pihak ahli waris tetap bisa menziarahi makam kerandanya. Toh, lanjut wali kota, keberadaan makam sudah lama tak terurus. Pun, tampak kumuh. Pemkot Madiun berupaya menjadikan areal itu lebih bermanfaat. Termasuk pembangunan Rusunawa bagi warga yang selama ini menempati areal makam dengan bangunan permanen maupun tak permanen. Artinya, Pemkot berupaya memberikan fasilitas tempat tinggal yang lebih layak. ‘’Ada aset Pemkot ribuan meter yang tak terpakai dan kumuh seperti itu. Kan eman juga kalau dibiarkan seperti itu. Prinsipnya Pemkot ingin memberikan yang lebih baik untuk warga. Baik yang di lokasi maupun warga kota pada umumnya,’’ pungkasnya sembari menyebut tidak ada ahli waris yang menolak penataan.

Model Bongpay Kristen Mewah

Rencana Pemerintah Kota menjadikan areal makam Cina atau biasa disebut Bong Cino itu sebagai fasilitas umum dipastikan tak menghilangkan keberadaan makam. Pemkot setempat menyediakan tiga opsi terkait kelanjutan makam di Jalan Hayam Wuruk, Kelurahan tersebut dengan menggandeng keinginan ahli waris. Mulai dipindahkan, dikremasi, atau dilakukan pentaan ulang di lokasi tersebut. ‘’Nanti akan disosialisasikan kepada ahli waris. Lha nanti pihak ahli waris maunya seperti apa. Wali kota menambahkan tidak ada maksud untuk menghilangkan keberadaan makam. Pemerintah bakal memfasilitasi pemindahan jika ahli waris menghendaki untuk dipindahkan ke lokasi baru. Pun, begitu juga jika ahli waris meminta untuk dikremasikan. Sedang, jika diserahkan kepada pemerintah, Pemkot akan melakukan penataan ulang di lokasi. ‘’Satu makam saat ini kan ada yang ukurannya 7×7 meter. Bahkan ada yang luasannya sampai 10×10 meter. Jika diserahkan kepada pemkot, akan kita tata lagi dengan luasan seperti makam pada umumnya,’’ jelasnya. Artinya, satu makam mendapatkan luasan 1×2 meter.

model bongpay kristen mewah
model bongpay kristen mewah

Dengan enak saja mereka ngaku she Thia dan Bun. Sementara itu, tetamu yang datang semakin banyak, maka untuk menyambut mereka, penyambut ini mohon diri, untuk layani mereka. Didalam hatinya ia anggap, mereka ini berdua entah muridnya siapa. Sin Cie berdua tidak usah menunggu lama, lantas orang semua diundang duduk berkumpul, karena rapat hendak dimulai. Mereka duduk di pinggiran dengan ditemani oleh murid kelima dari Bin Cu Hoa. Yang lainnya juga ada anak-anak muda. Hati mereka lega karena orang tidak perhatikan mereka. Pertemuan dibuka dengan keringkan arak tiga idaran, Bin Cu Hoa hampirkan sesuatu tetamunya, untuk memberi selamat datang kepada mereka dengan secawan arak. Kapan tuan rumah ini hampirkan meja mereka, Sin Cie dapat lihat tegas tuan rumah ini, seorang umur empat puluh delapan atau sembilan tahun, lengannya berurat kasar, romannya cerdik, tindakannya gagah, tanda ilmu silatnya tinggi, akan tetapi kedua matanya bengul dan merah, suatu tanda ia sedang bersedih untuk kandanya, rupanya selama beberapa hari ini, ia menangis saja.

Model Bongpay Tionghoa Marmer

Orang she Bin ini tidak berani sebut gelarannya Sun Tiong Kun, maka ia memanggil "liehiap" (wanita gagah). Kaum kangouw juluki si nona "Hui Thian Mo-lie" atau "Hantu perempuan yang terbang kelangit", atau ringkasnya, Hantu Perempuan. Sebab Sun Tiong Kun terlalu disayang gurunya, dan karena mengandali bugeenya yang liehay, ia jadi galak dan telengas juga, hingga umumnya orang jadi jeri terhadapnya. Kemudian Bin Cu Hoa perkenalkan Sip Lek Taysu, Tiang Pek Sam Eng, Pek-hay Tiang Keng dan Twie-hong kiam Ban Hong, juga yang lain-lain, kepada tiga tetamu yang terbelakang ini. Perjamuan dilanjuti pula, sampai satu muridnya Bin Cu Hoa hampirkan gurunya untuk serahkan dua lembar ang- tiap lebar, membaca surat mana, mulanya orang she Bin itu berubah wajahnya, lalu kemudian ia tertawa kering. Ia serahkan angtiap itu kepada orang she Bwee ini. Surat yang satu bertuliskan kata-kata: "Hormatnya adik yang muda, Ciau Kong Lee," sedang yang kedua memuat nama-namanya Bin Cu Hoa, Sip Lek Taysu, Tiang Pek Sam Eng dan yang lain-lain, tak terkecuali nama Bwee Kiam Hoo bertiga.

Kerajinan Bongpay Dengan Batu Alam

Mereka semua diundang untuk besok sore berkunjung kerumahnya orang she Ciau itu, untuk hadirkan perjamuan. Kemudian Bin Cu Hoa kata pada muridnya : Pergi kau undang masuk pada pembawa surat undangan ini! Ciau Lo-jie mengadakan pesta Hong-bun! Ciau Lojie undang kita, dia mengatur tipu daya keji macam apa? Apakah kau ketahui itu? Hm, bagus benar kata-katamu! Aku tanya kau: Ketika dulu Ciau Kong Lee aniaya kandanya saudara Bin Cu Hoa ini, kau turut saksikan sendiri kejadian itu atau tidak? Bagus betul!" berseru Kiam Hoo. "Orang telah dibunuh mati, apa itu dapat dihabiskan dengan penghaturan maaf saja? Pada waktu itu, guruku telah didesak sampai ia habis daya, karenanya ia kesalahan turun tangan," kata pula Lip Jie. "Sejak itu hari, sampai sekarang ini guruku masih tetap menyesal. Kalau begitu, pada waktu kejadian kau menghadapinya sendiri! Aku tidak saksikan itu sendiri," jawab Lip Jie, "akan tetapi guruku ada seorang baik, tidak nanti dia membunuh secara sembarangan.

Seni Kerajinan Bongpay Tulungagung

Jongos itu bingung. Ia bilang tak tahu ia perihal istana itu. Ceng Ceng sangka orang mendusta, ia jadi gusar. Sin Cie pada kawannya. Ceng Ceng menurut, berdua mereka keluar dari hotel itu. Itu hari mereka mengidar dengan sia-sia saja, tak dapat mereka peroleh keterangan perihal istana Pangeran Gui itu. Mereka ulangi mencari dihari kedua, hasilnya tetap sia-sia saja, demikianpun ketika mereka lanjuti penyelidikan sampai tujuh atau delapan hari. Sin Cie berniat keras mencari balas, ia ingin tunda dulu menyelidiki tentang istana itu, akan tetapi kawannya penasaran. Mereka kembali putar-putaran didalam kota beberapa hari lamanya, tapi hasilnya tetap tidak ada kecuali capai- lelah. Menurut keterangan yang mereka peroleh sampai sebegitu jauh, katanya turunan dari Tayciangkun Cie Tat atau Gui Kok-kong itu adalah raja muda dengan kekuasaan atas bala tentara didalam kota Lamkhia, bahwa istananya Baru beberapa tahun yang lalu dibangunkannya, sedang tentang istananya Gui Kok-kong, tak ada yang mengetahuinya. Saking penasaran, Ceng Ceng usulkan untuk diwaktu malam satroni onghu atau istananya raja muda she Cie itu.

seni kerajinan bongpay tulungagung
seni kerajinan bongpay tulungagung


Next Post Previous Post



Untuk pemesanan produk dengan model, bahan dan ukuran diluar yang sudah kami sediakan silahkan hubungi kami.


ALFINA
Jl. Kanigoro Gg 4 No. 36 Dsn. Blumbang, Ds. Campurdarat, Kec. Campurdarat, Tulungagung, Jawa Timur 66272